Sudah hal umum untuk jamaah melakukan infaq ke masjid yang disinggahi untuk beribadah. Nantinya uang infaq tersebut akan digunakan untuk berbagai kebutuhan masjid. Misalnya untuk infaq pembangunan masjid, membeli peralatan kebersihan, membayar marbot, dan lainnya.
Menyisihkan sedikit harta untuk dipakai infaq di masjid atau kotak-kotak amal lainnya tentunya memberikan ketenangan jiwa. Selain itu juga akan menjadi amal jariyah untuk si pemberi sampai orang tersebut meninggal.
Apa itu Infaq? Begini Penjelasannya!
Infaq diambil dari kata anfaqa-yunfiqu, artinya membiayai atau membelanjakan. Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, infaq merupakan upaya mengeluarkan harta yang diantaranya mencakup non zakat dan zakat. Sedangkan menurut terminologi, infaq adalah mengeluarkan sebagian harta, penghasilan atau pendapatan untuk suatu kepentingan.
Secara garis besar, infaq merupakan upaya menjalankan perintah Allah SWT dengan membelanjakan harta yang tujuannya di jalan kebaikan. Perlu diketahui juga bahwa infaq ini berbeda dengan sedekah. Dikarenakan infaq tidak mengenal nisab dan jumlah harta yang ditentukan berdasarkan hukum.
Pemberian ini tidak harus diberikan kepada mustahik tertentu, tetapi bisa kepada siapa saja yang dikenal atau tidak dikenal. Contohnya infaq pembangunan masjid, diberikan pada anak yatim, dan lainnya. Untuk pemberian harta ini tentunya dilakukan secara sukarela.
Jenis-Jenis Infaq dalam Islam
Untuk jenis infaq sendiri ada banyak dan masing-masing mempunyai hukum berbeda. Oleh sebab itulah umat muslim diharuskan untuk memperhatikan dengan baik. Di bawah ini ada beberapa jenis infaq dalam Islam yang harus diketahui dengan baik sebelumnya.
1. Infaq wajib
Merupakan infaq yang wajib dikeluarkan seseorang, jika tidak dikeluarkan maka mendapatkan dosa. Oleh sebab itulah jika memiliki kewajiban maka harus segera dilakukan. Contoh infaq wajib yang harus dilakukan oleh seseorang adalah membayar mas kawin, kafarat, dan memberikan nafkah pada keluarga.
Semua manusia pastinya tidak akan ada yang tahu kejadian di kemudian hari seperti apa. Oleh sebab itulah umat muslim yang masih diberikan kesempatan setiap harinya, harus bisa menjalankan apa yang sudah seharusnya dijalankan.
2. Infaq sunnah
Kemudian ada infaq sunnah, dimana tujuannya untuk memberi di jalan Allah SWT. Siapa saja yang mempunyai cukup harta bisa melakukan infaq sunnah ini. Untuk infaq sunnah ini ada dua macam, yakni infaq jihad dan infaq untuk membantu orang lain. Keduanya tentu memiliki pahala yang besar jika dijalankan oleh umat muslim.
3. Infaq mubah
Berikutnya ada infaq mubah, yang mana boleh dilakukan namun tidak akan mendapatkan pahala. Untuk orang yang tidak berinfaq pun tidak akan mendapatkan dosa. Secara garis besar, infaq ini dilakukan untuk hal yang mempunyai hukum mubah. Contohnya memberikan harta untuk cocok tanam, bertani atau berdagang.
Meski begitu tetap sah jika ada orang yang melakukan infaq mubah ini. Dikarenakan tidak ada larangan bagi orang yang ingin berinfaq mubah ini. Namun kembali lagi, semua hal tersebut diniatkan karena Allah SWT. Apabila bukan karena Allah SWT, hukum infaq ini akan berubah jadi haram.
4. Infaq haram
Lalu yang terakhir ada infaq haram, dimana sangat dilarang oleh agama Islam. Infaq haram sendiri adalah memberikan harta pada orang lain namun tidak ikhlas atau tidak karena Allah SWT. Umat muslim yang berinfaq namun niatnya ingin dipuji atau memperoleh balasan, maka haram hukumnya.
Oleh sebab itulah sebagai umat muslim yang baik sebaiknya bisa menghindarinya sebisa mungkin. Perbuatan ini mencerminkan perilaku riya bagi yang melakukannya. Perilaku ini sangat dibenci dan dilaknat oleh SWT dan termasuk orang munafik. Kelak di akhirat akan mendapatkan balasan yang sangat pedih.
Keutamaan Infaq Pembangunan Masjid
Masjid adalah tempatnya ibadah umat Islam, mulai dari sholat, mengkaji ilmu agama, sampai mengadakan kegiatan sosial. Sayangnya membangun masjid membutuhkan dana tidak sedikit, termasuk pengadaan perlengkapan untuk menunjang aktivitas ibadah. Oleh sebab itulah membutuhkan sumbangsih dari umat muslim. Ada beberapa keutamaan ketika berinfaq di masjid.
1. Pahala jariyah terus mengalir
Walau sudah meninggal, orang yang infaq pembangunan masjid atau perlengkapan penunjang ibadha di masjid. Nantinya orang tersebut akan mendapatkan pahala jariyah selama majsid dan perlengkapan tersebut digunakan.
Rasulullah saw. pernah bersabda, “Pahala amalan dan kebaikan yang bakal menghampiri seorang mukmin sepeninggalnya–beliau menyebutkan di antaranya, (yakni) mushaf yang ia tinggalkan, masjid yang ia bangun, rumah untuk orang yang dalam perjalanan yang ia bangun, sungai yang ia alirkan, atau sedekah yang ia keluarkan dari hartanya di kala sehat dan hidupnya, maka ia akan menghampirinya sepeninggalnya.” (H.R. Ibnu Majah).
2. Termasuk golongan orang beriman
Bagi siapa saja yang infaq pembangunan masjid maka termasuk ke dalam golongan orang beriman. Dikarenakan orang tersebut rela membagikan sebagian hartanya untuk pembangunan tempat ibadah sesama umat muslim.
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. At-Taubah: 18).
3. Dapat pahala berlipat
Setiap orang yang berbuat baik tentunya akan mendapatkan balasan setimpal. Begitu pula ketika melakukan perbuatan baik berupa infaq pembangunan masjid, maka Allah menjanjikan akan melipatkan pahal orang tersebut. Oleh sebab itulah berlomba-lombalah dalam kebaikan agar hidup menjadi nyaman dan tenang.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 261).
4. Dapat nuangan di akhirat
Keutamaan lain yang didapatkan dari infaq pembangunan masjid adalah mendapatkan naungan di akhirat. Dengan begitu orang-orang yang sudah berinfaq di masjid akan jadi lebih baik dibandingkan umat yang tidak pernah berinfaq sama sekali.
“Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya (pada hari Kiamat) hingga diputuskan di antara manusia atau ia berkata, ‘Ditetapkan hukuman di antara manusia.’ Yazid berkata, ‘Abul Khair tidak pernah melewati satu hari pun melainkan ia bersedekah padanya dengan sesuatu, walaupun hanya sepotong kue atau bawang merah atau seperti ini.’” (H.R. Al-Baihaqi, Al-Hakim, dan Ibnu Khuzaimah).
5. Dekat pada Allah SWT
Terakhir adalah bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam Al-Quran, Allah menyatakan, “Sesungguhnya bangunan yang didirikan atas dasar takwa kepada Allah adalah lebih baik daripada bangunan yang didirikan atas dasar kenikmatan dunia” (QS. At-Taubah [9]: 109). Saat seseorang berinfaq untuk membangun masjid, orang tersebut sudah melakukan tindakan mendekatkan diri pada Allah dan mendapatkan ridho-Nya.
Demikianlah pembahasan mengenai keutamaan infaq pembangunan masjid yang harus diketahui dengan baik oleh Allah SWT. Juga pengertian infaq beserta jenis-jenisnya.